Plus

Q2 2016, MTF bukukan laba Rp167 miliar

Kamis, 4 Agustus 2016

Q2 2016, MTF bukukan laba Rp167 miliar

Jakarta, 3 Agustus 2016 – PT Mandiri Tunas Finance (MTF) perusahaan pembiayaan hasil joint venture PT Bank Mandiri Tbk dan PT Tunas Ridean Tbk membukukan kinerja yang cukup memuaskan di kuartal 2 2016, terlihat dari peningkatan pembiayaan yang mengalami kenaikan dibandingkan tahun periode yang sama di tahun lalu serta Rating Perseroan yang mengalami peningkatan dari IdAA (double A) menjadi idAA+ (double A plus) berdasarkan rating dari PEFINDO, juga dengan banyaknya cabang baru untuk mendukung rencana MTF melayani masyarakat Indonesia secara menyeluruh.

 

Di tengah kondisi penjualan mobil yang belum mengalami peningkatan signifikan sejak mengalami penurunan pada 2015 lalu, data Gaikindo menunjukkan hingga Q2 2016 penjualan mobil nasional baru tumbuh tipis 1 % dari 525.491 unit menjadi 531.929 unit.

 

Direktur Utama MTF Ignatius Susatyo Wijoyo, mengatakan tidak dapat dipungkiri bahwa penurunan penjualan mobil akan berdampak pada lini bisnis pembiayaan. “Di tengah lesunya penjualan otomotif, MTF terus dapat mempertahankan kinerja yang baik dengan berbagai strategi marketing yang kreatif dengan terus mengeluarkan program-program pembiayaan yang menarik,” ungkap Susatyo.

 

Perseroan pada periode Januari - Jun 2016, pembiayaan mencapai Rp9,7 triliun atau tumbuh 24% dibanding periode yang sama tahun 2015. Segmen pembiayaan New Car mencapai 96%. Tahun 2016 Perseroan memproyeksikan pembiayaan baru mencapai Rp18 triliun. Pada Q2 2016, khusus pembiayaan New Car tumbuh 25% dibanding periode yang sama 2015, sedangkan secara unit tumbuh 4,3%. Segmen New Car didominasi oleh merek Toyota, Honda, Mitshubishi, Daihatsu dan Suzuki.

 

Pendapatan Perseroan di periode Q2 2016 tercatat Rp1,2 triliun atau tumbuh 32%. Ditengah perlambatan industri pembiayaan, MTF membukukan Laba Tahun Berjalan sebesar Rp167 miliar, meningkat 9,6% di Q2 2016. Dengan pertumbuhan pembiayaan, piutang pembiayaan yang dikelola (NSA) meningkat menjadi Rp29,706 miliar pada posisi 30 Juni 2016. Perseroan menargetkan Laba Tahun Berjalan 2016 mencapai Rp 333 Miliar dengan tetap mempertahankan NPF di bawah 1,5%.

 

Berbagai strategi telah dipersiapkan MTF untuk dapat mencapai target perusahaan hingga 2016 ini. Pertama, MTF meluncurkan inovasi produk dan program pembiayaan mobil baru. Hingga akhir Agustus, program undian “Bebas Bahan Bakar 1 Tahun” masih bisa didapatkan oleh konsumen yang membeli mobil secara kredit melalui MTF. Tidak hanya itu, MTF pun memberikan program pembiayaan lain untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat diantaranya yaitu program pembiayaan multiguna dan program trade-in.

 

Kedua, strategi yang dilakukan MTF dengan rutin mengadakan pameran otomotif yaitu MTF Autofiesta dan Mandiri Autofiesta. MTF autofiesta, sukses digelar di tiga kota; Lampung, Medan dan Palembang serta mengikuti Mandiri Autofiesta di Bandung dan Yogyakarta. Dalam waktu dekat, MTF turut memeriahkan pameran otomotif terbesar GIIAS yang akan dihelat 11-21 Agustus, dalam ajang GIIAS MTF meluncurkan produk pembiayaan “Bunga Pintar”. BUNGA PINTAR, mulai dari 2.55%, DP 50%, tenor s.d. 5th ; 3.49%, DP 30%, tenor s.d. 5th ; & 3.75%, DP 25%, tenor s.d. 7th. Lebih dari itu, masih banyak keuntungan lain yang bisa didapat konsumen yang melakukan pembelian khusus GIIAS ada bunga 0% untuk tenor 1 tahun, hadiah langsung on board unit, e-money, voucher diskon, dan merchandise/souvenir.

 

Teranyar, MTF menjalin kerja sama dengan Group Alfa (Alfamart, Alfamidi, dan Lawson) dalam bidang payment channel. Kerja sama yang telah berlangsung sejak April lalu ini terus mengalami peningkatan jumlah customer yang membayar angsuran mereka melalui 12.000 jaringan Alfamart, Alfamidi dan Lawson. Hingga Juli 2016, jumlah customer yang membayar angsuran via Alfa Group telah mencapai 8.114 customer, meningkat signifikan sejak April sejumlah 1.187 customer.

 

Perseroan di tahun 2016 ini berencana membuka kantor cabang baru di Luwuk (Sulteng) serta beberapa kantor satelite baru di Baubau (Sultra), Poso (Sulteng), Ternate (Malut), Air Molek (Riau), Pematang Siantar (Sumut), Penarik (Bengkulu), Pangkalan Bun (Kalteng), Ketapang (Kalbar), Berau (Kaltim) dan Tenggarong (Kaltim) dan di tahun 2017 Perseroan akan mulai merambah jaringan baru di Indonesia Bagian Timur khususnya di Propinsi Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat untuk mendorong penetrasi market.