Plus

MANDIRI SALURKAN PEMBIAYAAN MOBIL BEKAS RP 200 MILIAR

Kamis, 27 Desember 2012

MANDIRI SALURKAN PEMBIAYAAN MOBIL BEKAS RP 200 MILIAR

PT Bank Mandiri Tbk menyalurkan pembiayaan sebesar Rp200 miliar kepada sejumlah showroom penjual mobil bekas yang menjadi mitra Mandiri Tunas Finance (MTF)di kawasan Pusat Mobil Kemayoran...

Fasilitas pembiayaan tersebut akan disalurkan melalui Mandiri Tunas Finance serta dimanfaatkan untuk mendorong peningkatan bisnis showroom penjualan kendaraan bermotor, terutama di kawasan itu.

Senior Vice President Business Banking I Bank Mandiri Tatang Tabroni menyampaikan bahwa pangsa pasar mobil bekas sangat baik karena pengaruh peningkatan volume penjualan mobil baru seiring dengan kondisi pertumbuhan ekonomi nasional yang semakin membaik.

Selain itu, sambungnya, dengan adanya rencana pemberlakuan pajak progresif dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) yang tinggi untuk mobil baru, bisa mendorong masyarakat beralih membeli mobil bekas.

"Fasilitas ini merupakan salah satu sinergi kami dengan Mandiri Tunas Finance untuk ekspansi bisnis. Sebagai tahap awal kami akan memberikan fasilitas pembiayaan untuk showroom penjualan mobil bekas di pusat mobil Kemayoran," katanya dalam keterangan tertulis, siang ini.

Mandiri Tunas Finance merupakan anak perusahaan Bank Mandiri yang bergerak di sektor usaha pembiayaan konsumen dan sarana penyewaan otomotif.

Dengan aliansi strategis itu, kata Tatang, diharapkan bisa meningkatkan kemampuan Mandiri Tunas Finance untuk berkompetisi dan meningkatkan performa bisnis. Sampai saat ini Tunas Finance memiliki jaringan 32 kantor cabang di 20 kota di Indonesia.

Penyaluran kredit melalui showroom mobil bekas rekanan MTF pada 2009 sebanyak 842 showroom dengan 237 showroom di antaranya berlokasi di Jakarta. Adapun di kawasan pusat mobil Kemayoran sendiri terdapat sekitar 165 showroom dengan 115 showroom di antaranya telah menjadi rekanan MTF.

Hingga akhir Mei 2010 jumlah nilai penjualan mobil bekas yang mendapatkan pembiayaan dari Mandiri Tunas Finance mencapai Rp 500 Miliar.

 

(Bisnis Indonesia - Minggu, 04 Juli 2010)